Menyambut
Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-71, Yosi Mokalu ‘Project Pop’ mengaku tidak
membuat proyek persembahan khusus di 17 Agustus 2016 ini. Meskipun dia
menuturkan bahwa sebenarnya dirinya sudah punya ide untuk menggarap proyek baru
di Ambon, namun niat itu harus ditunda sejenak karena terkendala satu dan lain hal.
“Tadinya
mau ke Ambon mau bikin satu video. Karena menurut saya, Ambon itu bisa menjadi
satu studi kasus, satu percontohan. Satu daerah pernah bertikai karena masalah
perbedaan kepercayaan. Tapi mereka sekarang sudah damai. Tadinya mau ke
situ, jadi ya saya simpan aja untuk kesempatan berikutnya,” ucap Yosi, seperti
disampaikan saat menghadiri acara Imago Creative Conference di gedung Nafiri Convention Hall, Jakarta Barat pada Jumat (12/8) pekan lalu.
Kendati
demikian, Yosi hendak menyampaikan pesan dan harapannya bagi Indonesia yang
sudah memasuki usia yang terbilang dewasa ini. Menurutnya, era digital saat ini
membuat orang-orang semakin eksklusif dan berpikir hanya pada lingkup yang
sangat kecil. Perhatian orang-orang teralihkan dan mematikan rasa sosial yang
dimiliki setiap orang. Fenomena ini mendorongnya untuk menyampaikan pesan kuat agar generasi ini tetap bisa menjadi pelita.
“Saya
mau kembali mengingatkan bahwa panggilan Tuhan buat kita itu, tidak dalam sekop
kecil. Karena Tuhan melihat kita seperti terang yang ditaroh di atas. Bukan
terang yang disembunyikan di bawah tempat tidur, di bawah dipan. Tetapi terang
yang ditaroh di atas, di tembok atas yang dilihat semua orang. Sekopnya besar,” jelas Yosi.
Yosi
juga menyampaikan pesan kuat bagi anak-anak muda yang tengah menghadapi tantangan
tren digital saat ini. “Jadi pesan saya buat anak-anak muda semua sama,
pikirkan apa yang ada di atas. Kenapa kamu diciptakan, di tempat dimana kamu
tidak bisa memilih yaitu keluarga dan bangsa kamu. Supaya kamu bisa menjadi terang untuk Indonesia,” ucapnya.
Sementara
bagi pemerintah, Yosi berpesan agar pemerintah Indonesia makin dipenuhi oleh
orang-orang yang takut akan Tuhan. Dia meyakini bahwa Tuhan tetap menaruh
hati-Nya bagi Indonesia tanpa memandang siapa pemimpin bangsa ini.
Di
akhir wawancara Yosi berpesan kepada setiap orang yang lahir di tanah Indonesia
bahwa tidak ada yang secara kebetulan terjadi, termasuk ketika dilahirkan di
Indonesia. Karena Tuhan pasti punya rencana melalui setiap orang yang hidup di
bumi pertiwi ini. “Kamu dilahirkan di Indonesia. Itu bukan pilihan kamu, tapi
Tuhan yang memilih kamu dilahirkan di Indonesia. So you have to know
pasti ada satu panggilan dan tujuan Tuhan supaya kamu bisa memberkati bangsa
ini, bangsa Indonesia,” tandasnya.